Searching...
Tuesday, February 9, 2016

Menyikapi Sahabat yg Emosional

9:56:00 PM

Ketika sahabatmu emosi dan mulai berbicara yg tidak pantas, jangan pernah kamu pendam ucapan2nya di dalam hati, dan jangan pernah berupaya untuk menuntut balas kepadanya akibat ucapan2nya. Karena, saat ini, dia seperti orang yg sedang mabuk. Tidak menyadari apa yg terjadi. Sabarlah! Jangan terpancing olehnya! Karena setan telah mengalahkannya. Emosi bisa meluap2 dan akal bisa saja tertutup.
Ketika kamu terpancing, dan berusaha membalasnya, saat itu dirimu seperti orang waras yg mengajak berkelahi orang gila, atau seperti orang sadar yg mengomeli orang pingsan. Kamu yg salah.
Coba pandang dia dg penuh kasih, bagaimana dia dipermainkan oleh emosinya, dan yakini, jika dia sadar, dia akan menyesali apa yg telah diperbuatnya, dan akan menyadari betapa mulianya dirimu karena sabarmu. Minimal, kamu telah memberikan kesempatan baginya untuk melampiaskan emosi dan kekesalannya.
Sikap ini perlu dijaga, terutama bagi sang anak tatkala menghadapi emosi orang tuanya, atau istri tatkala berhadapan dengan emosi suaminya. Dengan mendiamkannya, nanti dia akan menyesalinya.
Namun jika emosinya diladeni, maka permusuhan akan ta' kunjung henti. Ketika sadar, dia akan menambahkan lagi bumbu marah dan emosinya.
Kebanyakan manusia berat untuk menjalaninya. Kebanyakan manusia, ketika melihat seseorang marah & emosi kepadanya, dia menimpali dan membalas emosi dengan emosi. Ini bukanlah sikap yang bijak.
Allah berfirman:
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (Qs. Fushilat: 34-35)

Sumber : Ustadz Ali Hasan Bawazier

==> Baca juga Tentang Menyikapi Hati disini <==
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.